Selasa, 19 November 2013

SEKOLAH EFEKTIF



MAKALAH
“SEKOLAH EFEKTIF”
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) Manajemen Sekolah
Rombel 024
Dosen pengampu:
Dra. Lita Latiana, SH, M.H
Sony Zulfikasari, S.Pd


Oleh:
Dwi Ana Supriyanti        6101412005
Diyah Triani                 7101412247
Erma Erviana            7101412265
Nur Afifah Nugraheni         7101412279
Siti Nurjanah             7101412318


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013









PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena hanya dengan rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disajikan sesederhana mungkin untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada:
1.    Dra. Lita Latiana, SH, M.H
2.    Sony Zulfikasari, S.Pd
selaku dosen pengampu Mata Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK) Manajemen Sekolah, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami yakin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kami berterima kasih sekali jika Anda para pembaca dapat memberikan kritik yang membangun dan melengkapinya dengan baik dan benar.


        Semarang,  6 Oktober 2013

            Penyusun

 
 
 
 
 
DAFTAR ISI


COVER    i
PRAKATA    ii
DAFTAR ISI    iii
BAB I PENDAHULUAN    1
1.    Latar Belakang    1
2.    Rumusan Masalah    1
3.    Tujuan    2
BAB II PEMBAHASAN    3
1.    Sekolah sebagai Suatu Sistem    3
2.    Pengertian Sekolah Efektif    5
3.    Konsep Sekolah Efektif    6
4.    Ciri-ciri dan Karakteristik Sekolah Efektif    9
5.    Kepemimpinan Sekolah Efektif    12
BAB III PENUTUP    15
1.    Kesimpulan    15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
 
 
 
 
 
 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sekolah sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar tidak berjalan begitu saja tanpa adanya faktor-faktor lain yang mendukung. Sekolah merupakan suatu system dimana ada input, proses, dan output. Ketiganya merupakan unsur yang tidak terpisahkan dan saling berhubungan satu sama lain. Input sekolah misalnya ada siswa. Siswa mengikuti kegiatan belajar sebagai suatu proses. Terpenting dalam suatu proses ialah kondisi belajar yang kondusif dilengkapi sarana dan prasarana yang lengkap. Dengan suasana kondusif diharapkan siswa lebih konsentrasi ketika belajar. Output nya yaitu lulusan yang berkualitas.
Efektivitas sekolah dapat terlihat dari visi misi yang mereka terapkan. Kemudian dilihat dari profil sekolah juga nampak bagaimana keefektivan sekolah tersebut yang memliki keteraturan dalam berbagai aspek untuk mencapai tujuan. Aspek-aspek tersebut diantaranya siswa, guru, kepala sekolah, bimbingan dan konseling, hubungan antara sekolah dengan masyarakat pun harus diperhatikan. Sehingga nantinya terjadi sinergi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Faktor lain yang kalah penting yaitu manajemen sekolah. Bagaimana sekolah tersebut diatur tentunya akan memepengaruhi efektivitas sekolah. Kemudian kepemimpinan seorang kepala sekolah juga sangat penting untuk menggerakkan sumber daya manusianya.

B.    Rumusan Masalah
1.    Apakah yang dimaksud sekolah sebagai suatu system ?
2.    Apakah yang dimaksud dengan sekolah efektif ?
3.    Bagaimana kah konsep yang diterapkan pada sekolah efektif ?
4.    Apakah Ciri-ciri dan Karakteristik sekolah efektif ?
5.    Bagaimana kepemimpinan pada sekolah efektif ?


C.    Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas maka makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembaca mengetahui dan memahami :
1.    Sekolah sebagai suatu system
2.    Pengertian sekolah efektif
3.    Konsep pada sekolah efektif
4.    Ciri-ciri dan karakteristik sekolah efektif
5.    Kepemimpinan sekolah efektif

BAB II
PEMBAHASAN

A.    SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem menurut para ahli
    L. James Havery, Sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
    John Mc. Manama, Sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
    C.W. Churchman, Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
    J.C. Hinggins, Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
    Edgar F Huse dan James L. Bowdict, Sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

Sekolah sebagai suatu sistem, yaitu sekolah  memiliki komponen inti yang terdiri dari input, proses, dan output.
1.    Input sekolah diantaranya :
-    Sumber daya Manusia (man) yaitu siswa, guna dididik, dilatih, dibimbing dan dikembangkan segala potensi yang dimiliki agar menjadi manusia seutuhnya. kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lain sebagai pendidik,pelatih dan pembimbing.
-    Uang (money), merupakan komponen yang sangat penting guna memperlancar proses.
-    Sarana dan prasarana sebagai penunjang proses  pembelajaran di sekolah.
-    metode-metode (methods) cara-cara / teknik dan strategi pembelajaran dalam mengatasi dan mempermudah proses transfer ilmu dan pembelajaran dengan berbagai macam karaktristik dari peserta didik.
2.    Proses
Setelah adanya input kemudian unsur-unsur tersebut diproses dalam kegiatan belajar mengajar yang meliputi :
-    Proses kepemimpinan yang menghasilkan keputusan-keputusan pertisipatif yaitu keputusan dan kesepakatan bersama antara kepala sekolah, guru, siswa, orang tua siswa/ wali murid dan orang-orang yang berkepentingan terhadap pendidikan serta pemotivasian terhadap staf agar dalam menjalankan tugas lebih antusias, menghasilkan karya yang dapat dibanggakan dan mengharumkan nama sekolah.
-    proses manajemen yang menghasilkan aturan-aturan penyelenggaraan, pengelolaan kelembagaan, pengolahan program, pengkoordinasian kegiatan, memonitoring dan evaluasi yang bertujuan menganalisis serta mengetahui apakah pelaksanaan proses berjalan sesuai planning dan tujuan atau menyimpang, dan evaluasi sebagai mengambilan serta pertimbangan pengambilan keputusan berdasarkan monitoring. (Komariah dan Triatna; 2004:5).
3.    Output
Dalam sekolah sebagai suatu sistem, output sekolah berupa lulusan siswa. Siswa adalah fokus dari Output sekolah, dengan catatan siswa harus memiliki kompetensi yang telah dipersyaratkan. Output sekolah adalah lulusan yang bermanfaat bagi kehidupan, baik secara personal, maupun sosial, individu dan juga kelompok, ditinjau dari sudut lulusan. Sedangkan pada pendididan dasar dan menengah, siswa dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi jika ingin melanjutkan, dan dapat bekerja/ mencari nafkah, baik dengan mempekerjakan diri kepada orang lain atau mempekerjakan orang lain dengan membuka lapangan kerja baru berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan didapat dari pendidikan.

B.     PENGERTIAN SEKOLAH EFEKTIF
1.    Pengertian Efektif
    Menurut KBBI, Efektif adalah ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); 2 manjur atau mujarab (tt obat); 3 dapat membawa hasil; berhasil guna (tt usaha, tindakan); mangkus; 4 mulai berlaku (tt undang-undang, peraturan).
    Efektif adalah suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya.
    Efektivitas menunjukan ketercapaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas organisasi merupakan kemampuan organisasi untuk merealisasikan berbagai tujuan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan mampu bertahan hidup.
2.    Sekolah Efektif
    Sekolah efektif dapat diartikan sebagai sekolah yang menunjukkan tingkat kinerja yang diharapkan dalam menyelenggarakan proses belajarnya, dengan menunjukkan hasil belajar yang bermutupada peserta didik sesuai dengan tugas pokoknya. Pada sekolah efektif semua potensi yang dimiliki peserta didik dijamin berkembang secara optimal.

Pengertian sekolah efektif menurut para ahli:

1.    Peter Mortimore (1996) : sekolah efektif dapat diartikan sebagai “A high performing school, through its well-established system promotes the highest academic and other achievements for the maximum number of students regardless of its socio-economic background of the families”.
2.    Taylor (1990) mendefinisikan sekolah efektif sebagai sekolah yang mengorgansiasikan dan memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya untuk menjamin semua siswa (tanpa memandang ras, jenis kelamin maupun status sosial ekonomi) bisa mempelajari materi kurikulum yang esensial di sekolah.
3.    Cheng (1996) mendefinisikan sekolah efektif sebagai sekolah yang memiliki kemampuan dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan. Fungsi ekonomis sekolah adalah memberi bekal kepada siswa agar dapat melakukan aktivitas ekonomi sehingga dapat hidup sejahtera. Fungsi social kemanusiaan adalah sekolah sebagai media bagi siswa untuk beradaptasi dengan kehidupan masyarakat. Fungsi politis sekolah adalah sebagai wahana untuk memper¬oleh pengetahuan tentang hak dan kewajiban sebagai warganegara. Fungsi budaya sekolah adalah media untuk melakukan transmisi dan transformasi budaya. Adapun fungsi pendidikan adalah sekolah sebagai wahana untuk proses pendewasaan dan pembentukan kepribadian siswa.
    Pengertian lain tentang sekolah efektif yakni menunjukkan pada kemampuan sekolah dalam menjalankan fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, sosial, politis, budaya maupun pendidikan. Fungsi ekonomis sekolah memberi bekal kepada peserta didik agar dapat melakukan aktivitas ekonomi yang bermuara pada kehidupan yang sejahtera. Sekolah sebagai media adaptasi peserta didik dengan kehidupan masyarakat merupakan fungsi sosial. Sementara fungsi politisnya, sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan teritang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Sekolah memiliki fungsi budaya apabila dijadikan media transformasi budaya. Adapun fungsi pendidikan, sekolah merupakan wahana proses pendewasaan dan pembentukan kepribadian peserta didik.

C.    KONSEP SEKOLAH EFEKTIF
Sekolah efektif dapat dilihat dari sudut pandang mutu pendidikan, sudut pandang manajemen dan sudut pandang teoriorganisasi.
    Sekolah efektif dari sudut pandang mutu pendidikan
Masyarakat kerap mengaitkan perolehan nilai UN sebagai parameter keberhasilan peserta didik maupun satuan pendidikan. Peserta didik dikatakan berhasil apabila mereka berhasil menorehkan angka di atas standar yang ditetapkan. Satuan pendidikan dianggap bermutu tinggi manakala seluruh peserta didiknya lulus UN, tidak ada satu pun yang tercecer disana.
Sudut pandang di atas tidak seluruhnya benar. Masih banyak indikator-indikator lain yang menjadi tolak ukur mutu pendidikan. Misalnya, indikator  nilai sikap dan keterampilan.
lndikator afektif dan atau kecerdasan emosi seperti kemampuan menahan diri, memiliki stabilitas emosi, selalu memahami orang lain, tidak mudah putus asa, pantang menyerah, sabar, memiliki kesadaran diri, motivasi yang berlipat, kreativitas yang dinamis, memiliki empati, toleran merupakan karakteristik yang jauh lebih penting dimiliki peserta didik ketimbang sekedar pencapaian nilai UN itu sendiri.
Dari tema analisis sekolah efektif dalam perspektif mutu pendidikan dapat dikatakan bahwa sekolah yang efektif adalah sekolah yang:
1.    memiliki masukan siswa dengan potensi yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
2.    dapat menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu
3.    memiliki fasilitas sekolah yang menunjang efektivitas dan efesiensi kegiatan belajar mengajar
4.    memiliki kemampuan menciptakan budaya sekolah yang kondusif sebagai refleksi dari kinerja kepemimpinan profesional kepala sekolah.

    Sekolah efektif dari sudut pandang manajemen
Manajement dipahami sebagai rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan pengendalian pekerjaan. Secara substansial jelas yang di-“manage” adalah seluruh unsur termasuk keuangan, sistem, prosedur, dan metodenya serta informasi yang berkaitan.
Manajemen sekolah merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional, dan sistematik (mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengerahan tindakan, dan pengendalian) untuk mencapai tujuan sekolah secara efektifdan efisien. Tindakan-tindakan manajemen tersebut bersumber pada kebijakan dan peraturan-peraturan yang menjadi konsensus bersama dimanifestasikan dalam bentuk sikap, nilai, dan perilaku dari seluruh yang terlibat di dalamnya dan terjadi dalam satu keutuhan kompleksitas sistem.
Apabila dilihat dalam perspektif ini, maka dimensi sekolah efektif meliputi:
1)    Layanan Belajar bagi Siswa
2)    Pengelolaan dan Layanan Siswa
3)    Sarana dan Prasarana Sekolah
4)    Program dan Pembiayaan
5)    Partisipasi Masyarakat
6)    Budaya Sekolah.

    Sekolah efektif dari sudut pandang teori organisme
Menurut teori organisme, dunia ini bukan benda mati, melainkan merupakan suatu energi yang memiliki kapasitas berubah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam perspektif ini, maka bentuk kehidupan apa pun hanya akan mampu bertahan apabila organisme itu mampu memberikan respon yang tepat untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di sekitarnya
Apabila teori ini diaplikasikan di sekolah, maka sekolah harus lebih dinamis dalam menjawab perubahan-perubahan yang terjadi. Setiap satuan pendidikan selayaknya melakukan terobosan-terobosan, serta inovasi agar memiliki cukup daya saing. Sekolah harus senantiasa mempertahankan eksistensinya dan tetap berorientasi pada tujuan. Jika ini dilakukan, tidak menutup kemungkinan apa yang disebut sebagai “self-renewing schools”, atau “adaptif schools”, atau kerap diistilahkan dengan “learning organization” dapat terwujud, yakni suatu kondisi di  mana institusi sekolah sebagai satu entitas mampu mengurai setiap problem yang dihadapi serta menunjukkan kemampuan berinovasi.





D.    CIRI-CIRI DAN KARAKTERISTIK SEKOLAH EFEKTIF
1.    Ciri-Ciri Sekolah Efektif
Tabel 2.1
Ciri-ciri dan Indikator Efektivitas Sekolah
Ciri-ciri    Indikator
Tujuan sekolah dinyatakan secara jelas    Tujuan sekolah:
o    Dinyatakan secara jelas
o    Digunakan untuk pengambilan keputusan
o    Dipahami oleh siswa, guru dan staf
Pelaksanaan kepemimpinan pendidikan yang kuat    Kepala Sekolah:
o    Bisa dihubungi dengan mudah
o    Bersikap responsif kepada guru, staf, dan siswa
o    Responsif kepada orang tua dan masyarakat
o    Melaksanakan kepemimpinan yang terfokus pada pembelajaran
o    Menjaga agar rasio antara guru/siswa sesuai dengan rasio ideal
Ekspektasi guru dan staf tinggi    Guru dan staf :
o    Yakin bahwa semua siswa bisa belajar dan berprestasi
o    Menekankan pada hasil akademis
o    Memandang guru sebagai penentu terpenting bagi keberhasilan siswa

Ada kerja sama kemitraan antara sekolah, orang tua dan masyarakat    Sekolah :
o    Komunikasi secara positif dengan orang tua
o    Memelihara jaminan dukungan orang tua
o    Bekerja sama dengan orang tua dan masyarakat
o    Berbagi tanggung jawab untuk menegakkan displin dan mempertahankan keberhasilan
o    Menghadiri acara-acara penting di sekolah
Kemajuan siswa sering dimonitor    Guru memberi siswa :
o    Tugas yang tepat
o    Umpan balik secara cepat (segera)
o    Kemampuan berpartisipasi di kelas secara optimal
o    Penilaian hasil belajar dari berbagai segi
Menekankan kepada keberhasilan siswa dalam mencapai keterampilan aktifitas yang esensial    Siswa :
o    Melakukan hal yang terbaik untuk mencapai hasil balajar yang optimal, baik yang bersifat akademis maupun nonakademis
o    Memperoleh berbagai keterampilan yang esensial
Kepala sekolah:
o    Menunjukkan komitmen dalam mendukung program keterampilan esensial
Guru :
o    Menerima bahan yang memadai untuk mengajarkan keterampilan yang esensial
Komitmen yang tinggi dari SDM sekolah terhadap program pendidikan    Guru :
o    Membantu merumuskan dan melaksanakan tujuan pengembangan sekolah
o    Menunjukkan profesionalisme dalam bekerja




Menurut Peter Mortimore (1991) sekolah efektif dicirikan sebagai berikut:
(1) Sekolah memiliki visi dan misi yang jelas dan dijalankan dengan konsisten;
(2) Lingkungan sekolah yang baik, dan adanya disiplin serta keteraturan di kalangan pelajar dan staf;
(3) Kepemimpinan kepala sekolah yang kuat;
(4) Penghargaan bagi guru dan staf serta siswa yang berprestasi;
(5) Pendelegasian wewenang yang jelas;
(6) Dukungan masyarakat sekitar;
(7) Sekolah mempunyai rancangan program yang jelas;
(8) Sekolah mempunyai fokus sistemnya tersendiri;
(9) Pelajar diberi tanggung jawab;
(10) Guru menerapkan strategi-strategi pembelajaran inovatif;
(11) Evaluasi yang berkelanjutan;
(12) Kurikulum sekolah yang terancang dan terintegrasi satu sama lain;
(13) Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam membantu pendidikan anak-anaknya.

Jaap Scheerens (1992) sekolah yang efektif mempunyai lima ciri penting yaitu:
1.    kepemimpinan yang kuat;
2.    penekanan pada pencapaian kemampuan dasar;
3.    adanya lingkungan yang nyaman;
4.    harapan yang tinggi pada prestasi siswa;
5.    dan penilaian secara rutin mengenai program yang dibuat siswa

2.    Karakteristik Sekolah Efektif
Shannon dan Bylsma (2005) mengidentifikasi 9 karakteristik sekolah-sekolah berpenampilan unggul (high performing schools). Untuk mewujudkannya mereka berjuang dan bekerja keras dalam waktu yang relatif lama. Kesembilan karakteristik sekolah efektif berpenampilan unggul itu meliputi:
1.    Fokus bersama dan jelas
2.    Standar dan harapan yang tinggi bagi semua siswa
3.    Kepemimpinan sekolah yang efektif
4.    Tingkat kerja sama dan komunikasi inovatif
5.    Kurikulum, pembelajaran dan evaluasi yang melampaui standar
6.    Frekuensi pemantauan terhadap belajar dan mengajar tinggi
7.    Pengembangan staf pendidik dan tenaga kependidikan yang terfokus
8.    Lingkungan yang mendukung belajar
9.    Keterlibatan yang tinggi dari keluarga dan masyarakat


4.    KEPEMIMPINAN SEKOLAH EFEKTIF
    Kepemimpinan adalah aspek terpenting dari oraganisasi melalui penanganan perubahan dan mananjemen yang dilakukan sehingga dapat mmberi dampak positif dari perkembangan organisasi. Macam-macam kepemimpinan yang dipandang representative bagi penyelenggaraan organisasional sekolah yang efektif, yaitu :
a.    Kepemimpinan transaksional.
    Kepemimpinan transaksional adalah kepemimpnan yang menekankan pada tugas yang diemban bawahan. Kepemipinan transaksional tidak mengembangkan pola hubungan laizez fair yaitu memberikan sepenuhnya karyawan untuk menentukan sendiri pekerjaannya karena dikhawatirkan dengan keadaan personel yag perlu pembinan, pola ini dapat menjadikan malas dan tidak jelas apa yang ikerjakan,pola yang diemban yaitu pola timbale balik yang dapat menguntungkan, pemimpin mengetahui jabatan yang sesuai engan peerjan yang hars diakukan.
Kepemimpinan transaksional menurut Bass memiliki karakteristik sebagai berikut:
a.        Contingent reward
Kontrak pertukaran penghargaan untuk usaha, penghargaan yang dijanjikan untuk kinerja yang baik, mengakui pencapaian.
b.       Active management by exception
Melihat dan mencari penyimpangan dari aturan atau standar, mengambil tindakan perbaikan.
c.       Pasive management by exception
Intervensi hanya jika standar tidak tercapai.
d.      Laissez-faire
Melepaskan tanggung jawab, menghindari pengambilan keputusan.

b.    Kepemimpinan Transformasional atau katalisator.
    Kepemimpinan transformasiona adalah suatu proses yang pada dasarnya pemimpi dan karyawan salng menaikkan diri ketingkat moralitas dan motivasi yag kebih tinggi. (burns, 1978). Pemimpin tranformasiona meruakan pemimpin yang berpengalaman dan wawasan jauh kedepan serta berupaya untuk memperbaiki dalam perkembangan organisasi untuk saat ini ataupun untuk masa yang akan datang dan juga sebagai reactor, pengubah sistem untuk kearah yang lebih baik dan meningkatkan SDM.
Kepemimpinan transformasional menurut Bernard M. Bass memiliki karakteristik yang membedakan dengan gaya kepemimpinan yang lainnya diantaranya:
a.       Charisma
Memberikan visi dan misi yang masuk akal, menimbulkan kebanggaan, menimbulkan rasa hormat dan percaya.
b.      Inspiration
Mengkomunikasikan harapan yang tinggi, menggunakan simbol untuk memfokuskan upaya, mengekspresikan tujuan penting dengan cara yang sederhana.
c.       Intellectual stimulation
Meningkatkan intelegensi, rasionalitas, dan pemecahan masalah secara teliti.

d.      Individualized consideration
Memberikan perhatian pribadi, melakukan pelatihan dan konsultasi kepada setiap bawahan secara individual.

c.    Kepemimpinan Visioner.
    Kepemimpinan vsioner adalah kemampuan pemimpin dalam mencitakan, merumuskan, mensosialisasikan dan mengimplemenaskan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil ineraki sosial diantara oragnsasi dan stakeholders yang diyakini ebagai cita-cita oraganisasi dimasa depan yang harus diarah atau diwujudkan melalui komitmen semua anggota.
    Ciri-ciri pemimpin visioner ang bekualitas meurut John Adair, yaitu :
1.    Memiliki integritas pribadi
2.    Memiliki antusiasme terhadap perkembangan lembaga yang diembannya
3.    Mengembangkan kehangatan, budaya dan iklim organisasi
4.    Memiliki ketenangan dalam manajemen organisasi
5.    Tegas dan adil dalam mengambil tindakan / kebijakan kelembagaan.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Sekolah efektif adalah sekolah yang mampu mengoptimalkan semua masukan dan proses bagi ketercapaian output pendidikan, yaitu: prestasi sekolah, terutama prestasi siswa yang ditandai dengandimiliknya semua kemampuan berupa kompetensi yang dipersyaratkan di dalam belajar. Efektivitas sekolah dapat tercermin dari profil sekolah yang memeiliki keteraturan dalam berbagai aspek untuk mencapai tujuan (aspek-aspek tersebut antara lain: guru, siswa, dan tenaga kependidikan lainnya). Orang yang harus bertanggungjawab atas manajemen sekolah adalah seorang kepala sekolah yang memeiliki karakteristik kepimpinan.
 
 
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA


Sutomo, dkk. 2009. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT MKK UNNES

Judul: Makalah tentang Sekolah Efektif
Alamat: http://gazzlieh46.blogspot.com/2011/06/makalah-tentang-sekolah-efektif.html
Penulis: Van Gal
Diakses tanggal: 27 September 2013, pukul 22.31 WIB

Judul: Manajemen Sekolah Efektif dan Unggul
Alamat: http://www.slideshare.net/Komar1963/manajemen-sekolah-efektif-dan-unggul-11058718
Penulis: Komar Hotim
Diakses tanggal : 27 September 2013, pukul 19.30 WIB

Judul: Kepala Sekolah Penentu Kemajuan Sekolah
Alamat: http://sd-inpres-kuipons.blogspot.com/2013/05/penentu-kemajuan-sekolah.html
Penulis: Slamet Riyadi
Diakses tanggal: 30 September 2013, pukul 13.34 WIB

Judul: Definisi Sistem
Alamat: http://ariebrain.wordpress.com/2010/03/06/sistem/
Penulis: Arie
Diakses tanggal: 6 Oktober 2013, pukul 00.50 WIB

 


ARSIP SEBAGAI SUMBER INFORMASI





MAKALAH
“ARSIP SEBAGAI SUMBER INFORMASI”
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Kearsipan
Dosen pengampu Drs. Thomas Partono



Oleh:
Nur Afifiah Nugraheni    7101412279
Pendidikan Ekonomi (Administrasi Perkantoran), S1



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013









PRAKATA


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, karena hanya dengan rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disajikan sesederhana mungkin untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Drs. Thomas Partono selaku dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen Kearsipan, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Saya yakin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya, untuk itu saya berterima kasih sekali jika Anda para pembaca dapat memberikan kritik yang membangun dan melengkapinya dengan baik dan benar.


        Semarang,  20 Oktober 2013

            Penyusun

 
 
 
DAFTAR ISI


COVER    i
PRAKATA    ii
DAFTAR ISI    iii
BAB I PENDAHULUAN    1
A.    Latar Belakang    1
B.    Rumusan Masalah    2
C.    Tujuan Masalah    2
BAB II PEMBAHASAN    3
A.    Pengertian Arsip dan Kearsipan    3
B.    Tujuan Kearsipan    6
C.    Fungsi Arsip    6
D.    Arsip sebagai Sumber Informasi    7
E.    Arsip di era globalisasi dan kemajuan Teknologi Informasi    8
BAB III PENUTUP    10
A.    Simpulan    10
B.    Saran    10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
Sudah tidak asing ditelinga kita, mendengar istilah atau kata arsip. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berhubungan dengan kertas, yang terkait dengan bukti pembayaran, dokumen kepemilikan, surat perjanjian dan sebagainya, yang kemudian semua itu kita simpan, dan kita menyebutnya arsip. Kira-kira seperti itulah masyarakat awam memberikan gambaran tentang arsip.
Ketika seseorang membutuhkan informasi, dan informasi itu dapat diperolehnya melalui kertas, atau dokumen yang disimpannya tersebut, maka dibukalah kembali, apa yang tadi disebutnya sebagai arsip. Hal ini dilakukan secara terus-menerus dalam kehidupan kita sehari-hari.
Bila kita cermati, maka sejak kita anak-anak, bahkan bayi , kita selalu berhubungan dengan arsip. Ketika kita dilahirkan, maka kita akan memiliki surat kenal lahir, kemudian akta kelahiran, ijazah, bukti kepemilikan dan sebagainya, yang semua itu kita katakan sebagai arsip penting dalam kehidupan kita. Arsip-arsip tersebut merupakan rekaman informasi aktivitas kehidupan kita, yang suatu saat dapat kita buka kembali sebagai alat bantu pengingat.
Kearsipan mempunyai peranan sebagai ingatan, sumber informasi serta alat pengawasan yang sangat diperlukan setiap organisasi khususnya perusahaan dalam rangka melaksanakan segala kegiatan pada kantor-kantor, lembaga-lembaga negara, swasta dan perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Dari ilustrasi di atas, dapatlah kita peroleh gambaran betapa penting peran arsip dalam kehidupan kita, apalagi dalam lingkup yang lebih luas, seperti sebuah organisasi, sebuah departemen atau bahkan sebuah negara. Dalam makalah kali ini, saya akan membahas tentang peran penting kearsipan dalam dunia kita dengan judul makalah “Asip sebagai Sumber Informasi.”

B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Apa pengertian dari arsip dan kearsipan?
2.    Apa tujuan dari adanya kearsipan?
3.    Apa fungsi arsip?
4.    Mengapa arsip dikatakan sebagai sumber informasi?
5.    Bagaimana peran asip di era globalisasi dan kemajuan Teknologi Informasi?

C.    TUJUAN MASALAH
1.    Mengerti dan memahami pengertian dari arsip dan kearsipan
2.    Memahami tujuan dari adanya kearsipan
3.    Memahami fungsi arsip
4.    Mengerti dan memahami akan arti arsip sebagai sumber informasi
5.    Mengeti dan memahami peran asip di era globalisasi dan kemajuan Teknologi Informasi


BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGERTIAN ARSIP DAN KEARSIPAN

Secara Etimologi
Kata "arsip" merupakan kata serapan dari bahasa Belanda archief yang pada gilirannya diserap dari bahasa Perancis archives dan diucapkan sebagai /ʔɑr'ʃiv/. Pengucapan dan cara penulisan dalam bahasa Indonesia ini nampaknya berasal dari pelafalan bahasa Perancis ini. Pada awalnya kata ini berasal dari bahasa Yunani αρχεία arkheia, bentuk jamak dari αρχείον arkheion, "balai kota".

Menurut Undang – undang No. 7 tahun 1971 tentang ketentuan – ketentuan Pokok kearsipan Bab I pasal 1
Arsip adalah Naskah – naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara dan badan – badan pemerintah dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pemerintah.
Naskah – naskah yang dibuat dan diterima oleh badan – badan swasta dan atau perorangan, dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan.

 Pengertian Arsip dari beberapa Ahli
o    Menurut The Liang Gie (200:20) yaitu arsip sebagai kumpulan warkat-warkat yang disimpan secara teratur, berencana karena mempunyai sesuatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali.
o    Menurut T. R. Schellenberg (The Liang Gie, 1979, 217) “The term „archives‟ may now be defined as follow : “Those records of any public or private institution which adjudged worthy of permanent preservation for reference and research purpose and which have been deposited or have been selected for deposit in on archival institution”. (istilah “arsip” dapatlah kini dirumuskan sebagai berikut: “warkat-warkat” dari suatu badan pemerintah atau swasta yang diputuskan sebagai dokumen berharga untuk diawetkan secara tetap, guna keperluan mencari keterangan dan penelitian dan disimpan atau telah dipilih untuk disimpan pada suatu badan kearsipan.
o    Menurut Drs. Ig. Wursanto (1989 : 12) kearsipan adalah proses kegiatan pengurusan atau pengaturan arsip dengan mempergunakan suatu sistem tertentu sehingga arsip-arsip dapat ditemukan kembali dengan mudah dan cepat apabila sewaktu-waktu diperlukan.
o    Menurut Maulana (1974:18) memberikan rumusan bahwa kearsipan adalah suatu metode atau cara yang direncanakan dan dipergunakan untuk menyimpan, pemeliharaan arsip bagi individu maupun umum dengan memakai indeks yang sudah ditentukan, biasanya untuk keperluan filling ini dipergunakan lemari, laci cabinet dari bahan baja tahan karat atau dari kayu yang terkunci, jauh dari bahaya yang tidak diinginkan.
o    Menurut 3 penulis : Mulyono, Muhsin, dan Marimin (1985:3) memberikan pengertian tentang kearsipan yaitu tata cara pengurusan penyimpanan warkat menurut aturan dan procedure yang berlaku dengan mengingat 3 unsur pokok yang meliputi : penyimpanan, penempatan, dan penemuan kembali.
o    Menurut Wursanto (1991:13) “Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali”.

Berdasarkan definisi beberapa ahli di atas, Arsip merupakan kumpulan naskah–naskah atau dokumen dalam corak apapun ( cd, peta, perangko) yang di dalamnya memberikan keterangan – keterangan atau bukti tentang sutau kejadian, sehingga pada saat di perlukan dapat dengan mudah ditemukan. Arsip adalah naskah-naskah dinas yang dibuat dan diterima oleh semua satuan organiosasi dalam lingkungan Departemen dalam negeri dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam pelaksanaan tugas.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
Arsip adalah simpanan surat-surat penting. Berdasarkan pengertian ini, tidak semua surat dikatakan arsip.
Surat dinyatakan sebagai arsip jika memenuhi persyaratan berikut ini:
o    Surat tersebut harus masih mempunyai kepentingan bagi organisasi/lembaga baik untuk masa kini dan masa yang akan datang;
o    Surat yang menyimpan kepentingan tersebut disimpan menurut sistem tertentu sehingga memudahkan temu balik bila diperlukan kembali.

Menurut Kamus Administrasi Perkantoran
Arsip adalah kumpulan warkat yang disimpan secara teratur berencana karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat ditemukan kembali.
    Berdasar pengertian ini, warkat dapat disebut arsip apabila memenuhi 3 syarat, yaitu:
o    Warkat memiliki kegunaan
o    Warkat disimpan secara teratur dan berencana, dan
o    Warkat dapat mudah dan cepat ditemukan jika diperlukan kembali.

Dari dua pengertian di atas (menurut KBBI dan Administrasi Perkantoran) dapat disimpulkan bahwa untuk dapat disebut sebagai arsip, maka surat atau warkat harus memenuhi persyaratan: memiliki nilai guna bagi organisasi/lembaga sehingga surat/warkat tersebut dikelola dengan teratur dan berencana menurut suatu sistem tertentu agar memudahkan penemuan kembali surat/warkat yang disimpan itu jika sewaktu-waktu dibutuhkan kembali nilai informasi yang ada di dalamnya oleh organisasi/lembaga.
B.    TUJUAN KEARSIPAN
Dibawah ini adalah tujuan akan pentingnya kearsipan
a.    Supaya arsip terpelihara dengan baik, teratur dan aman.
b.    Jika diperlukan dapat ditemukan dengan cepa dan tepat.
c.    Menghilangkan pemborosan waktu dan tenaga.
d.    Penghematan tempat penyimpanan.   
e.    Menjaga rahasia arsip.
f.    Menjaga kelestarian arsip.
g.    Menyelamatkan pertanggung jawaban perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.


C.    FUNGSI ARSIP
Menurut Drs. Anhar, fungsi arsip dari segi kegiatan yang dilakukan adalah:
1.    Sebagai alat penyimpanan warkat.
2.    Sebagai alat bantuan perpustakaan.
3.    Penyimpanan warkat-warkat keputusan yang telah diambil, kadang-kadang merupakan bantuan yang berguna bagi pejabat dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan.
4.    Kearsipan berarti menyimpan secara teratur tetap warkat-warkat penting mengenai kemajuan perusahaa.

Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 Pasal 2, fungsi arsip dibedakan menjadi:
1.    Fungsi dinamis, yaitu arsip yang digunakan secara langsng dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelanggaraan keidupan kebangsaan pada umumnya, atau dipergunakan secara langsung dalam penyelanggaraan administrasi negara.
2.    Fungsi statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan secara langsung dalam perencanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya, majpun penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara.

D.    ARSIP SEBAGAI  SUMBER INFORMASI
            Semakin beraneka ragam kegiatan yang dilakukan, baik individu maupun organisasi, maka orang tidak lagi mampu mengandalkan daya ingat. Orang sudah tidak mampu lagi mengingat-ingat banyaknya peristiwa yang dialami, dan beraneka transaksi yang dilakukan. Sehingga berbagai peristiwa yang dialami, didokumentasikan dan kemudian disimpan. Selanjutnya orang/organisasi perlu melakukan pengelolaan arsip dengan baik. Arsip yang dikelola dengan baik akan mudah dimanfaatkan, sehingga sesuai dengan tujuan kearsipan yaitu penyediaan data dan informasi secara cepat, tepat dan akurat akan tercapai. Arsip akan tampak berdaya guna ketika arsip tersebut dimanfaatkan sebagai sumber informasi.
Kegiatan organisasi maupun pemerintahan akan selalu bertitik tolak pada informasi yang bersumber dari arsip, baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan. Arsip merupakan pilar utama dalam kegiatan organisasi. Pengambilan keputusan selalu bertumpu pada kegiatan yang pernah dilakukan, dan evaluasi kegiatan yang ada, dan hal itu akan selalu berhubungan dengan kegiatan pengarsipan yang dilakukan oleh organisasi tersebut. Arsip sebagai sumber informasi dalam kegiatan pemerintahan maupun organisasi jelas mempunyai peran yang strategis. Dengan demikian pengelolaan arsip sebagai sumber informasi sangatlah penting. Pada akhirnya arsip sebagai bukti otentik pertanggungjawaban kegiatan pemerintahan.
Arsip sebagai sumber informasi dalam kegiatan penelitian. Para peneliti sangat membutuhkan arsip sebagai sumber informasi primer guna mendukung penelitiannya. Beberapa penelitian tidak dapat berjalan dengan lancar, karena tidak cukup tersedia sumber informasi yang diperlukan. Sebagai contoh, dokumen/arsip tentang data curah hujan yang tidak tersimpan/tidak terdokumentasi dengan baik, akan sangat menyulitkan bagi peneliti dibidang klimatologi untuk menyelesaikan penelitiannya. Dengan kata lain, hal ini menghambat proses pengembangan ilmu pengetahuan.
Dokumen/arsip mengenai sejarah kebudayaan pun jika tidak tersimpan atau dikelola dengan baik, akan menyulitkan bagi generasi penerus untuk mengetahui latar belakang budaya bangsa kita. Generasi mendatang tidak akan tahu lagi khazanah budaya kita. Sehingga arsip benar-benar memiliki fungsi sebagai sumber informasi yang sangat strategis, untuk memperkenalkan khazanah budaya bangsa kepada generasi mendatang.
Informasi dalam arsip sebagai peninggalan masa lalu bisa menunjukkan arah bagi penelurusan informasi masa sekarang. Sebagai contoh, dalam sengketa warisan, maka arsip atau dokumen kepemilikan akan sangat membantu dapat menyelesaikan sengketa, karena dalam dokumen tersebut diperoleh informasi yang diperlukan guna membuktikan kepemilikan.
Arsip memiliki kelemahan yaitu bersifat pasif, sehingga pengguna arsip harus mencari dimana arsip tersebut dapat ditemukan. Disinilah pentingnya pengelolaan arsip yang baik dengan sistem tertentu, sehingga temu kembali arsip dapat dengan mudah, cepat dan akurat.


E.    ARSIP DI ERA GLOBALISASI DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI
Arsip sebagai sumber informasi, tidak diragukan lagi. Khalayak umum/masyarakat terkadang tidak tahu harus kemana jika membutuhkan suatu dokumen tertentu. Jika sudah tahu harus kemana, mereka merasa ragu karena tidak yakin akan dapat memperoleh informasi yang tersimpan dalam sebuah arsip. Kendala jarak dan keleluasaan akses terhadap arsip itulah yang dirasakan masyarakat. Sehingga untuk mengoptimalkan kemanfaatan dan untuk menjangkau pengguna yang lebih luas , sudah saatnya arsip dikelola dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
            Kemajuan teknologi informasi dimanfaatkan dibidang kearsipan untuk pengelolaan dan pelestarian yang lebih baik. Di era globalisasi dan kemajuan teknologi saat ini diperlukan kecepatan akses informasi dan akurasi informasi guna pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Salah satu dampak yang dapat dirasakan adalah munculnya arsip elektronik, selain arsip yang sudah kita kenal sebelumnya yaitu arsip kertas. Munculnya arsip elektronik memungkinkan kita melakukan otomasi dan digitalisasi di bidang kearsipan (Budiman, 2007). Dengan adanya arsip elektronik, pelestarian arsip/dokumen akan lebih mudah dilakukan. Pelestarian secara fisik, arsip dalam bentuk kertas, mungkin lebih sulit dilakukan, namun dengan adanya arsip elektronik, maka kandungan informasi arsip tersebut dapat terus dimanfaatkan.
            Arsip dengan format elektronik atau digital mendorong kita membangun suatu sistem informasi kearsipan berbasis digital. Arsip/dokumen dalam bentuk kertas, foto maupun audio disimpan di komputer dalam bentuk digital. Dengan demikian pemafaatan arsip akan lebih meningkat lagi. Apalagi dengan telah maraknya situs/web, masing-masing organisasi ataupun departemen memiliki alamat website, maka penyebaran atau pemanfaatan arsip/dokumen yang dimiliki oleh organisasi semakin terbuka. Naskah-naskah yang dibuat oleh lembaga-lembaga negara, badan-badan pemerintah ataupun organisasi, semakin mudah di akses oleh masyarakat. Contoh, website Arsip nasional Republik Indonesia, www.anri.go.id,  dengan memanfaatkan teknologi informasi, maka masyarakat dapat dengan cepat mengakses arsip/dokumen yang dibuat/diterima oleh Arsip Nasional dan kegiatan organisasi pun dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat.

 
 
 
BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
Arsip warisan masa lalu mengandung informasi yang berharga di masa sekarang dan masa yang akan datang. Pengambilan keputusan akan selalu berpijak informasi yang terkandung di dalam sebuah arsip.
Arsip sebagai sumber informasi sudah bukan saatnya lagi bersifat tertutup, namun menjadi sumber informasi yang terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku. Dengan kemajuan teknologi informasi, kita semua berharap pengelolaan arsip akan menjadi lebih baik, dan akses terhadap arsip bagi masyarakat yang membutuhkan akan semakin mudah dan terbuka sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku.

B.    SARAN
Ibarat saksi, arsip adalah saksi bisu namun mematikan. Karena didalam arsip terkandung unsur legalitas yang jelas sangat dibutuhkan dalam suatu bukti. Untuk itu, kita seyogyanya menyimpan arsip dengan aman dan menggunakannya sesuai kebutuhan. Jangan sampai kejadian masa lalu terulang lagi, dimana arsip Negara yang sangat penting yaitu “SUPERSEMAR” hilang dari bumi dan sampai sekarang belum dapat diungkap kemana arsip itu pergi dan apa isi aslinya.
DAFTAR PUSTAKA

http://arsip.ugm.ac.id/buletindetil.php?id=60
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsip
http://www.duniaarsip.com/pengertian-arsip-menurut-kamusensiklopedi.html/
http://dhatulaulia.wordpress.com/tag/fungsi-kearsipan/

LAMPIRAN